KATA
PENGANTAR
Assalamualaikumwr.Wb
Puji
syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT ,Atas berkat rahmat dan
karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan LAPORAN PRAKTIKUM RADIOLOGI dengan
judul “ SIMULASI mA“
Adapun tujuan penulisan laporan ini
sebagai tugas kelompok guna mencukupi nilai tugas kami. Laporan ini mampu
menjelaskan secara rinci dan singkat atas simulasi mA. Guna mengetahui cara kerja dalam simulasi mA tersebut.
Adapun dalam laporan ini tak sepenuh
mencapai titk kesempurnaan dalam penulisan, kiranya dapat maklumi
Billahi
fii sabilil haq fastabiqul kherat
Wassalamu
alaikum Wr,Wb
Makassar,10 Desember 2014
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL…………………………………………………………….
KATA
PENGANTAR.............................................................................................. 1
DAFTAR
ISI............................................................................................................. 2
BAB I
:PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang………………………………………………... 3
B. Tujuan dan Manfaat
………………………………………….. 3
C. Metode
Pelakasanaan................................................................. 3
BAB II :
LANDASAN TEORI
A.Pengertian sinar X.................................................................................... 4
B.Proses terjadinya sinar X.......................................................................... 4
C.Penghasilan Sinar x.................................................................................. 5
BAB III
:HASIL PRAKTIKUM
A.Judul................................................................................................................ 5
B.Tujuan.............................................................................................................. 5
C.Alat
dan bahan................................................................................................ 5
D.Percobaan........................................................................................................ 5
E.Skematik.......................................................................................................... 6
H.Prosedur.....
......................................................………………………….. 7
H.Hasil
percobaan................................................………………………….. 8
BAB V : PENUTUP
IV.1.
Kesimpulan...................................................................................... 9
IV.2.
Saran............................................................................................ 9
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG :
Di dalam dunia kesehatan, banyak peralatan medis yang digunakan untuk
menunjang pelayanan kesehatan bagi pasien, yang bertujuan untuk mewujudkan
derajat kesehatan yang optimal. Dalam rangka untuk menunjang pelayanan
kesehatan tersebut perlu dilakukan peningkatan – peningkatan pelayanan pada
masyarakat. Dalam hal ini perlu adanya dukungan dari berbagai pihak. Untuk
meningkatkan pelayanan dibidang kesehatan tidak hanya dokter yang berperan
untuk terciptanya pelayanan yang baik, tetapi disamping dokter perlu adanya tim
medis yang membantu dan bekerja sama untuk membantu dan bekerja sama untuk
melakukan pelayanan kesehatan. Selain bekerja sama dengan tim medis, keberadaan
alat – alat medis sangat mendukung kelancaran jalannya pelayanan
kesehatan.Salah satu alat yang digunakan adalah alat untuk membantu pasien untuk
memeriksa organ dalam tubuh pasien yang bergerak serta untuk mendiaknosa
penyakit pasien.
B.
RUMUSAN
MASALAH :
Sinar-X merupakan salah satu
daripada sinaran elektromagnet. Sinar-X ini mempunyai bentuk yang serupa dengan
sinar cahaya biasa, inframerah dan gelombang radio; yang berbeza cuma dari segi
panjang gelombangnya sahaja. Sinar-X mempunyai gelombang yang pendek berukuran
10-7 hingga 10-9.
C. TUJUAN PENELITIAN :
- mengetahui dan memahami prinsip kerja pesawat x ray
- Untuk menambah pengetahuan tentang peralatan elektromedik khususnya pesawat x ray.
D. MANFAAT PENELITIAN :
- kita bisa tau cara kerja pesawat x ray
- kita dapat mengetahui cara kerja alat
dari teori ke praktek
- kita bisa juga
mengetahui simulasi kerja ma
BAB II
LANDASAN TEORI
A.PENGERTIAN RADIOLOGI
Radiologi adalah
ilmu kedokteran untuk melihat bagian tubuh manusia dengan menggunakan pancaran
atau radiasi gelombang, baik gelombang elektromagnetik maupun gelombang
mekanik.
Pada awalnya
frekuensi yang dipakai berbentuk sinar-x (x-ray) namun kemajuan teknologi
modern memakai pemindaian CT-Scan (scanning),
MRI (Magnetic Resonance Imaging),gelombang sangat tinggi (ultrasonik) seperti
ultrasonography (USG) dan Kedokteran Nuklir.
Pencitraan dapat menggunakan
sinar-X, USG, CT scan, tomografi emisi positron (PET) dan MRI.Pencitraan tersebut
menciptakan gambar dari konfigurasi dalam dari sebuah objek padat, seperti
bagian tubuh manusia, dengan menggunakan energi radiasi. Radiologi juga
kadang-kadang disebut radioskopi atau radiologi klinis. Radiologi intervensi adalah
prosedur medis dengan bimbingan teknologi pencitraan.
Pencitraan medis biasanya dilakukan
oleh ahli radiografi atau penata rontgen. Seorangradiolog (dokter spesialis radiologi) kemudian membaca
atau menginterpretasikan gambar untuk menentukan cedera, menentukan seberapa
serius cedera tersebut atau membantu mendeteksi kelainan seperti tumor. Itulah sebabnya mengapa pasien seringkali harus
menunggu untuk mendapatkan hasil “resmi” sinar-X atau gambar lainnya bahkan
setelah dokter utamanya telah mengkajinya. Seorang spesialis radiologi juga
harus menginterpretasikan hasil dan berkonsultasi dengan dokter utama untuk
menegakkan diagnosis yang akurat. Klinik dan fasilitas medis yang tidak
mempekerjakan spesialis radiologi harus mengirimkan gambar keluar untuk
interpretasi dan menunggu temuan.Istilah yang mungkin terkait dengan Radiologi.
B.PROSES TERJADINYA SINAR
X
·
Di dalam tabung roentgen ada
katoda dan anoda dan bila katoda (filament) dipanaskan lebih dari 20.000
derajat C sampai menyala dengan mengantarkan listrik dari transformator,
·
Karena panas maka electron-electron dari
katoda (filament) terlepas,
·
Dengan memberikan tegangan tinggi maka
electron-elektron dipercepat gerakannya menuju anoda (target),
·
Elektron-elektron
mendadak dihentikan pada anoda (target) sehingga terbentuk panas (99%) dan sinar X (1%),
·
Sinar X akan keluar dan diarahkan dari tabung
melelui jendela yang disebut diafragma,
·
Panas yang ditimbulkan
ditiadakan oleh radiator pendingin.
C. PENGHASILAN SINAR-X
Sinar-X dihasilkan apabila elektron
bergerak pada kelajuan yang tinggi dan secara tiba-tiba berlaku perubahan dari
segi kelajuan. Semua ini berlaku di dalam sebuah tiub x-ray. Di dalam sebuah
tiub x-ray terdapat katod (-) yang merupakan sebuah filamen yang dipanaskan
oleh tenaga elektrik. Pemanasan yang berlaku menyebabkan elektron dihasilkan
dari filemen. Ini semua berlaku untuk persediaan elektron bagi di pecutkan
untuk mendapatkan sinaran-X. Sinar-X yang dihasilkan dengan tenaga 20-40 keV
mempunyai panjang gelombang 10-7 cm dan sinar ini dikatakan sinar-X
lembut (soft- rays). Sinar-X yang dihasilkan dengan 40-125 keV mempunyai
gelombang 10-8 cm. Sinar ini kerap digunakan untuk pemeriksaan x-ray
diagnostik, manakala panjang gelombang yang lebih pendek lagi yang dihasilkan
dengan tenaga 200-1000 keV digunakan dalam rawatan radioterapi yang lebih dalam
(deep radiotheraphy). Sinar ini biasanya berukuran < 10-8 cm
(hard-rays).
BAB
III
HASIL
PRAKTIKUM
A. JUDUL : Simulasi rangkaian MA
B. TUJUAN : 1.Agar
mahasiswa mampu menerapkan rangkaian MA
2.Agar mahasiswa mampu
mengetahui rangkaian MA
C. ALAT DAN BAHAN :
1.
Resistor
2k,200k,100k,30k
2.
Lampu
5w 2buah
3.
Kabel
jumper secukupnya
4.
Relay
timer omron H3BA-8
5.
Relay
omron MK2P-1
6.
Trafo
engkel 2 A
7.
Saklar
1buah
8.
Switch 2 buah
9.
Potensiometer
10. Soket relay 2 buah
11. Fitting lampu 2 buah
12. Stekker 1 buah
13. Avometer 1 buah
14. Tang potong 1 buah
15. Obeng 2 buah
16. Papan simulasi
D. PERCOBAAN : operasi rangkaian ma
Simulasi MA adalah merupakan sebuah jenis percobaan yang di
lakukan untuk mengetahui bagaimana proses terjadinya sinar X dengan melakukan
penghitaman sehingga dapat menghasilkan awan electron sehingga terjadinya Sinar
X.
Menggunakan
prinsip kerja Relay untuk memutuskan dan menghubungkan tegangan dan menggunakan
relay timer untuk menentukan berapa lama waktu yang di gunakan untuk
menghasilkan awan electron.
Simulasi rotating anoda adalah merupakan sebuah jenis percobaan yang di
lakukan untuk mengetahui bagai mana proses terjadinya sinar X. tabung X-ray adalah tabung vakum
yang menghasilkan sinar-X.
E. SKEMATIK :
F. PROSEDUR :
1. Siap
kan semua bahan yang di tentukan
2. Rangkain
semua rangkain yang ada di papan simulasi sesuai denagn gambar diatas
3. Jika
rangkain sudah jadi lalukan penecekan dengan avo meter pastikan bahwa tak ada
rangkain yanh kortsleting shingga savety tetap terjaga
4. Alirkan
stekker ke jala jala pln 220 V
5. Nyalakan
saklar utama
6. Pilih
hambatan yang akan di gunakan pada selektor, semakin besar tahanan maka semakin
kecil arus yang melwati hambatan itu
7. Atur
berapa timer pada relay timer
8. Tekan
tombol ready selama mungkin
9. Perhatikan
lampu indikator apakah menyala atau tidak.
10. Perhatikan
lampu ke 2 yang bertindak sebagai simulasi lampu filamen
11. Selsai
G. HASIL PRAKTIK :
v Data
hasil pengamatan :
NO
|
RESISTOR
|
LAMPU INDIKATOR
|
|||
READY
|
FILAMEN
|
||||
YES
|
NO
|
YES
|
NO
|
||
1.
|
2 K
|
ü
|
|
|
ü
|
2.
|
200 K
|
ü
|
|
|
ü
|
3.
|
100 K
|
ü
|
|
|
ü
|
4.
|
30 K
|
ü
|
|
|
ü
|
v Gambar
rangkaian jadi :
v Prinsip
kerja :
Pada saat arus dari jala-jala PLN dihubumgkan ke rangkaian,
atur waktu pada timer,saklar S1 (simulasi ready) dionkan maka NO dari relay 1
menjadi close sehingga lampu L1akan menyala sebagai indikator ready.kemudian
tekan S2(simulasi expose) maka arus mengalir melalui relay 2 dan timer
menyebabkan NO relay 2 menjadi close dan timer berkerja.Pada saat waktu yang
disetting tercapai maka NC dari timer menjadi open sehingga arus yang ke R1 dan
R2 terputus menyebabkan L1 dan L2 mati.
BAB
IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari
hasil percobaan yang telah di lakukan seta pwnagamatan secara seksama maka kami
dapat menarik sebuah kesimpulan bahwa :
1. Lampu
filamen akan menyala jika tegangan yang masuk kefilamen lampu yang melewati
relay danmasuk ke transformator mencukupi berapa nilai tegangan lampu. Jika
tegang lampu besar di banding keluaran transformator maka lampu tidak menyala,
itu yang menyebabkan lampu filamen pada percoabaan ini tidak menyala.
2. Lampu
ready menyala setalah saklar preparation di tekan dan setelah relay timer telah
di setting. Jika lampu ready menyala makaa itu menandakan bahwa siap espose dan
lampu filamen akan menimbulkan endapan awan elektron.
3. Walaupun expose ditekan maka R2 dan timer tidak akan
bekerja apabila saklar ready belum ditekan,atau dengan kata lain expose tidak
akan terjadi tanpa ready terlebih dahulu.
B. SARAN
Saya meyadari
dalam laporan ini terdapat banyak kesalahan dan masih jauh dari kesempurnaan,
dengan ini saya mengharapkan saran dan tanggapan dari dosen maupun teman-teman
yang lain. Dan semoga laporan ini dapat menjadi salah satu acuan untuk
mendapatkan informasi tentang membuat laporan simulasi mA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar